Berita Terkini

kota-kediri.kpu.go.id - Mengundang sejumlah kalangan mulai dari Partai Politik, Praktisi Pemilu, Mantan Penyelenggara Pemilu, Akademisi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, dan sejumlah unsur lain dari pemerintahan di Kota Kediri, KPU Kota Kediri menggelar Focuss Group Discussion (FGD) di ruang sidang DPRD Kota Kediri pada Selasa (27/06). FGD ini mencoba menggali sejumlah masukan dari kalangan terkait teknis pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024 mendatang. Sejumlah kalangan yang hadir masih menyoroti sejumlah masalah terkait kehawatiran akan molornya waktu penghitungan suara di TPS yang dapat memicu keletihan petugas hingga kematian pada Pemilu 2019 lalu.

Umamul Khoir, Mantan Anggota KPU Kota Kediri tahun 2003-2009 mengapresiasi rencana penerapan penghitungan suara paralel dimana ada pemisahan penghitungan hasil Pemilu Presiden dan DPD dengan Pemilu Anggota DPR/DPRD. "Dengan model paralel seperti ini tentu akan mempercepat proses penghitungan suara, namun juga harus diperhatikan juga tentang kesiapan saksi, dan sejumlah hal lain seperti formulir yang lebih ramah serta efisiensi proses penyalinan hasil penghitungan suara" ungkapnya. Sejumlah kalangan lain seperti pengurus partai politik di Kota Kediri juga mengapresiasi rencana ini, namun tentu harus diatur dengan baik supaya tidak menjadi kebingungan. Selain itu, dengan kemungkinan penghitungan bersamaan di dalam satu TPS, maka perlu diperhatikan suara penghitungan jangan sampai saling sahut menyahut yang bisa saja menjadikan kesalahan input angka.

Para Peserta FGD juga menyampaikan rencana penerapan SIREKAP yang dianggap baik pada Pilkada 2020 lalu ke Pemilu 2024, tentu perlu pembenahan di banyak lini, terutama terkait kesiapan aplikasi dan server yang digunakan untuk menampung data jangan sampai kolaps.

Hasil FGD ini sendiri menurut Ketua KPU Kota Kediri akan dilaporkan kepada KPU RI untuk menjadi sejumlah catatan dalam penyempurnaan rancangan peraturan KPU tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara 2024. im