kota-kediri.kpu.go.id - " Untuk menjadi pemilih yang cerdas, hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengenali pilihannya," demikian disampaikan oleh Nasrudin yang didaulat menjadi narasumber dalam acara KPU goes to Campus pada Kamis (17/3). Nasrudin (divisi perencanaan, data dan informasi) bersama Nia Sari (divisi teknis penyelenggaraan) melakukan sosialisasi kepada mahasiswa UNP Kediri dengan tema Pemilih Cerdas Demokrasi Berkualitas, Nusantara Kuat Indonesia Hebat. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara KPRM (Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa) UN PGRI Kediri dengan KPU Kota Kediri.
Diawali dengan sambutan dari Nursalim, Kepala Biro Kemahasiswaan UN PGRI Kediri mewakili Rektor yang berhalangan hadir. Menyambut hangat kedatangan KPU Kota Kediri, Nursalim mengharapkan agar mahasiswa bisa mendapatkan manfaat lebih dan pengetahuan dari kegiatan KPU goes to Campus ini.
Dalam pemaparannya Nasrudin menjelaskan pemilih cerdas harus tahu bagaimana bahasa politik yang digunakan oleh partai politik maupun calon pemimpin yang akan dipilih. "Kenali dulu calon yang akan dipilih melalui visi misi yang dijabarkan, jangan memilih karena iming2 uang." Nasrudin juga mendorong mahasiswa untuk selain menjadi pemilih bisa juga menjadi penyelenggara pemilu dan pemilihan di tingkat tps, kelurahan maupun kecamatan. Diakhir, disinggung pula mengenai Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan dan bagaimana prosesnya, “Saya berharap mahasiswa juga bisa berpartisipasi aktif pada program PDPB ini dengan melaporkan perubahan data diri kepada KPU Kota Kediri baik online maupun offline,” tutupnya.
Materi kedua disampaikan oleh Nia Sari (divisi Teknis Penyelenggaraan) yang mengupas tugas divisinya yaitu Teknis Penyelenggaraan yang meliputi verifikasi parpol, penerimaan pendaftaran calon legislatif, calon walikota/wakil walikota beserta verifikasi kelengkapannya, pemungutan dan penghitungan suara. Senada dengan Nasrudin, Nia mengharapkan mahasiswa sebagai generasi muda untuk memberikan pengaruh positif terhadap cara pandang teman sebayannya mengenai pemilu yang positif dimulai dari hal kecil,”misalnya bikin status ditambahi dengan ajakan2 positif mengenai pemilu,” paparnya. “Jangan lupa setelah mengenali pilihannya, kawal terus visi misi mereka apabila sudah menjabat, kalau perlu pertanyakan apabila mereka tidak melaksanakan visi misi yang disampaikan pada saat kampanye,” imbuhnya.
Dimoderatori oleh Maria gabriella (mahasiswa UN PGRI Kediri) diskusi diwarnai dengan serbuan pertanyaan dari mahasiswa. Seperti Miftahul Huda yang bersemangat menjadi pemilih cerdas dan menanyakan resep untuk menjadi pemilih cerdas, kemudian Surya yang fokus pada isu isu penundaan pilkada. Acara kemudian diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama. nhi